Chapter
6
6.1 APPRAISAL FORMS
Informasi dari performance dibuat
menggunakan formulir. Ada 2 jenis formulir, formulir elektronik dan formulir
kertas. Formulir yang digunakan baik secara elektronik maupun kertas harus memiliki
komponen-komponen berikut:
1)
Basic employee information
Meliputi : job title, divisi tempat ia
bekerja, departemen, informasi grup lainnya, nomor pegawai, salary
classification.
2)
Accountabilities objectives and
standards
Meliputi : Nama dan deskripsi dari
setiap accountability karyawan pada atasannya, objektif yang telah disetujui
antara manager dan karyawan, perluasan dari objektif yang telah dicapai.
3)
Competencies and indicators
Berisi kemampuan-kemampuan yang
employee miliki + indikator-indikator yang dapat meningkatkan kinerja kayawan.
4)
Major achievements
Berisi hal apa saja yang telah diraih
oleh karyawan.
5)
Developmental achievements
Informasi mengenai perkembangan goals
untuk mereview performance yang telah dicapai. Dapat mencakup banyak aktivitas seperti kursus
yang diambil untuk mempelajari skill baru.
Kemajuan
skill yang telah dicapai dapat ditulis dalam formulir.
6)
Developmental needs, plans, and
goals
Berisi mengenai informasi spesifik
goals serta perkembangan needs, plan, dan goals perusahaan. Dimana karyawan
dikemabangkan secara terpisah dengan karyawan lain.
7)
Stakeholder input
Stakeholder adalah orang-orang yang
berinteraksi langsung dengan
karyawan dan mempengaruhi performance karyawan.
Contoh:
karyawan di rating dalam team worknya oleh sesama rekan kerjanya
Karyawan di rating dalam kopetensi nyata oleh customer yang ia layani.
8)
Employee comments
Komentar-komentar untuk karyawan
mengenai kinerja yang baik yang harus dikembangkan lagi dan kineja yang buruk
yang harus karyawan perbaiki.
9)
Signatures
Tanda tangan
supervisor yang menyatakan bahwa mereka telah melihat dan mendiskusikan kinerja
karyawan yang dirating.
6.2 CHARACTERISTICS OF
APPRAISAL FORMS
Karakteristik formlulir yang baik adalah
sebagai berikut:
1)
Simplicity
= formulir harus mudah dimengerti, cepat diisi, jelas.
2)
Relevancy
= formulir yang baik harus menjelaskan tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan
yang karyawan lakukan, meskipun ini bukan merupakan alat untuk meningkatkan
performance.
3)
Descriptiveness
= formulir yang baik harus mendeskripsikan hasil kinerja karyawan secara
medetail sehingga siapapun yang membaca formulir tsb dapat mengerti pada hasil
kinerja karyawan.
4)
Adaptability
= bisa diadaptasi di segala situasi dan dapat digunakan oleh orang yang berbeda
dan divisi yang berbeda.
5)
Comprehensiveness
= menunjukkan semua area dari performance yang dihasilkan pada periode
tertentu.
6)
Definisional
clarity = kompetisi dan hasil dalam perusahaan dijelaskan secara jelas oleh
perusahaan pada karyawannya. Sehingga setiap orang mengevaluasi dengan cara
yang sama.
7)
Communication = harus bisa
dikomunikasikan ke semua karyawan dan semua atasan (komunikasi 2 arah).
8)
Time orientataion = tidak
hanya mengukur hasil yang telah lampau tetapi mengukur juga hasil yang akan
datang.
6.3 DETERMINING OVERALL
RATING
Formulir yang telah selesai digunakan untuk menghitung performance
score dan hasil score tersebut digunakan sebagai dasar pengalokasian reward.
Ada 2 macam strategis untuk memperoleh overall rating employee:
Judgmental = terdiri dari
pertimbangan dari tiap aspek kinerja dan lalu dibuat dalam suatu ringkasan yang
dapat dipertimbangkan.
Mechanical = terdiri dari
pertimbangan score pertama yang ditugaskan kepada masing-masing karyawan
sebagai bagian wujud penilaian dan lalu
menambahkannya sampai memperoleh satu
score yang menyeluruh.
6.4 APPRAISAL PERIOD AND
NUMBER OF MEETINGS
Seberapa lama seharusnya periode
perhitungan appraisal ?
- An annual review = kurang efektif karena atasan dan bahawah tidak mempunyai cukup
waktu untuk mendiskusikan hasil dari performance.
- Semi annual review = dilakukan 6 bulan sekali
- Even quartely
formal review = dilakukan setiap 3 bulan
sekali.
Yang paling baik adalah semi annual review dan quarterly formal
review, karena atasan dan bawahan memiliki cukup waktu untuk memberikan
feedback atas apa yang telah dilakukan dan memperbaiki apa yang salah. Makin
sering melakukan review atau inspeksi makin baik, kerena bisa mencegah
kegagalan dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Performance management system meliputi 6 formal meeting yang
dilakukan subordinate dan supervisor, diantaranya:
1) System inauguration
Diskusi mengenai system kinerja apa
yang digunakan, atasan dan bawahan mendiskusikan mengenai identifikasi dari
tanggung jawab yang dilakukan atasan dan bawahan.
2) Self appraisal
Pertemuan dimana karyawan menilai
dirinya sendiri, bagaimana pandangan tentang dirinya sendiri, dan performance
apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan.
3) Classical performance
Pertemuan antara supervisor dengan
karyawan untuk membicarakan performance karyawan pada waktu lampau dan tidak
berfokus pada performance apa yang seharusnya dilakukan dimasa yang akan
datang.
4) Merit/ salary review
Mendiskusikan gaji dan salary yang
akan karyawan dapatkan jika karyawan tersebut telah mencapai tujuan organisasi
dan memenuhi performance minimum.
5) Development plan
Skill apa
yang harus karyawan kembangkan untuk meningkatkan performancenya
6) Objective setting
Karyawan mendapatkan seluruh feedback
yang jelas dari performance yang telah karyawan tsb lakukan dari waktu lampau.
Disini ia bisa mengetahui reward apa yang akan diperoleh atas performance yang
telah dicapai dan akan dicapainya nanti pada masa yang akan datang.
Karyawan
juga dijelaskan tentang perkembangan needs dan goal perusahaan.
6.5 WHO SHOULD PROVIDE
PERFORMANCE INFORMATION?
6.5.1 Supervisors
Posisi supervisor merupakan posisi yang paling tepat untuk
mengevaluasi kinerja karyawan yang dihubungkan dengan tujuan organisasi. Namun
performance evaluation yang diberikan supervisor mungkin menjadi bias karena ia
mengevaluasi kinerja berdasarkan penilaiannya sendiri, dan bukan berdasarkan
tujuan organisasi secara kesaluruhan.
6.5.2 Peers
Yang menjadi masalah di dalam penilaian menggunakan peers evaluation
adalah
- hubungan persahabatan bisa menjadi bias dalam pekerjaan.
- rekan kerja tidak terlalu diskriminatif terhadap dimensi-dimensi
performance dibandingkan dengan supervisor.
6.5.3 Subordinates
Bawahan adalah sumber informasu yang baik dalam melakukan
performance evaluation. Bawahan menilai manajer dalam hal :
- membantu mengatasi
masalah atau rintangan di dalam pekerjaannya.
- melindungi karyawan
dari politik di tempat kerja.
- meningkatkan
kompetensi karyawan.
Performance evaluatioan yang dilakukan bawahan lebih akurat ketika
hasil ratingnya digunakan untuk tujuan developmental daripada tujuan
administrative.
6.5.4 Self
Keuntungan penilaian terhadap diri sendiri yaitu :
- karyawan lebih bisa
menerima hasilnya dan mengurangi defensiveness.
- karyawan dapat mengontrol aktivitas-aktivitas yang dilakukan selama
periode review.
Yang dapat meningkatkan kualitas self
appraisal :
- menggunakan
comparative measurement system untuk membandingkan kinerja karyawan dengan
orang lain ( pakai relative scale).
- Membiarkan karyawan mempraktekkan apa yang mereka rating.
- Menjamin kerahasiaan self appraisal.
- Mengembangkan rencana pengembangan diri di masa yang akan datang.
6.5.5 Customer
performance informasi dari customer akan
menimbulkan biaya dan dapat memakan waktu. Pengukuran ini berguna untuk
pekerjaan yang membutuhkan kemampuan tinggi dalam berinteraksi dengan
masyarakat seperti : manajer, bagian pembelian, supplier, salesa
representatives.
6.5.6 Disagreement Across Sources : Is This a Problem?
Jika informasi didapat dari lebih dari 1
sumber, maka akan melengkapi pengukuran. Penting bahwa employee memperoleh info
bagaimana kinerja mereka dinilai dari setiap sumber. Jika ada disagreement,
maka keputusan dibuat berdasarkan derajat kepentingan.
6.6 A MODEL OF RATER MOTIVATION
Tidak peduli siapa yang menilai
performance, penilai dipengaruhi oleh bias yang membuat hasil rating menjadi
menyimpang. Ketika terjadi rating yang tidak tepat karyawan akan merasa
diperlakukan tidak adil dan organisasi bisa dituntut.
Rating Behavior dipengaruhi oleh
- Motivasi untuk memberi rating yang akurat.
-
Konsekuensi
+ dan - yang diharapkan dari keakuratan rating.
-
Kemungkinan
dari pengalaman konsekuensi + dan –
- Motivasi untuk memberi rating yang tidak akurat.
-
Konsekuensi
+ dan - yang diharapkan dari ke tidak akuratan rating.
-
Kemungkinan
dari pengalaman konsekuensi + dan –
Yang membuat supervisor termotivasi untuk
memberikan rating yang tinggi adalah :
- Maximize the merit raise / reward
Ingin memberikan reward yang tinggi
kepada karyawannya.
- Encourage employee
Supervisor percaya kalau motivasi karyawan akan naik kalau penilaian
performance tinggi.
- Avoid creating a
written record
Supervisor
tidak mau ada laporan tentang poor performance karyawan dan untuk menghindari
konfrontasi.
- Avoid confrontation
with employee
Supervisor tidak
suka memberi feedback yang negatif terhadap karyawan.
- Promote undesired
employees out of unit
Supervisor percaya bahwa jika karyawan
menerima rating yang tinggi, dia akan dipromosikan.
- Make the manager look
good to his/her supervisor
Jika semua karyawan
di setiap unitnya high performer, supervisor bisa dilihat
sebagai pemimpin
unit yang efektif.
Yang membuat supervisor memberikan rating yang buruk terhadap
karyawan :
- Shock employees
Memberikan shock treatment kepada
karyawan untuk menekankan kalau terjadi masalah.
- Teach a rebellious
employee a lesson
Memberi pelajaran pada employee supaya mau bekerja sama.
- Send a message to the
employee that he should consider leaving
Memberi penilaian
buruk pada employee yang kurang baik kinerjanya supaya
meninggalkan
perusahaan karena kurangnya communication skill.
- Build a strongly
documented, Written record of poor performance
Berharap dapat
membuang employee tertentu yang performancenya buruk.
6.7 PREVENTING RATING
DISTORTION THROUGH RATER TRAINING PROGRAMS.
Rater training program adalah tujuan menyeluruh dalam menyediakan
penilaian dengan alat yang dapat mengimplementasikan PMS secara efektif dan
efisien.
Training programs akan mengcover topic :
- Alasan implementasi
PMS.
- Bagaimana
mengidentifikasi dan merank job activities.
- Bagaimana
mengobservasi, merecord, dan mengukur performance.
- Informasi dari form penilaian dan system mechanic.
- Bagaimana meminimalkan rating errors.
- Bagaimana memimpin appraisal interview.
- Bagaimana mentraining, melatih dan membimbing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar