Jumat, 23 Oktober 2015

Pembahasan MANAJEMEN KEUANGAN

Pengertian Manajemen Keuangan


Manajemen Keuangan merupakan salah satu bagian utama dari ilmu manajemen. Pengertian Manajemen Keuangan adalah semua aktivitas entitas bisnis (organisasi) dalam kerangka penggunaan serta pengalokasian dana entitas bisnis (perusahaan) dengan efisien. pengertian ini mengalami berbagai perkembangan berawal dari pengertian yang hanya sekedar mengutamakan kegiatan mendapatkan / memperoleh dana saja hingga mencakup kegiatan mendapatkan, penggunaan dana hingga pengelolaan atas aset (aktiva).
pengertian manajemen keuangan
manajemen keuangan
Baca juga artikel sebelumnya : Pengertian Manajemen

George R Terry  menyebutkan ada empat aktivitas yang sering kali dikenal dengan POAC yang berakronim Planning - Organizing - Actuating - dan Controling.

Pengertian Manajemen Keuangan menurut para ahli


Ada beberapa ahli yang memberikan pendapatnya mengenai Pengertian Manajemen Keuangan:

James Van Horne, menyatakan:
semua kegiatan atau aktivitas yang berhubungan langsung dengan perolehan, pendanan serta pengelolaan aset (aktiva) dengan tujuan yang menyeluruh.
Suad Husnan, berpendapat bahwa:
Manajemen keuangan adalah manajemen terhahap semua fungsi keuangan
Bambang Riyanto, mendefinisikan :
Semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan dengan upaya memperoleh dana yang dibutuhkan dengan biaya yang seminimal mungkin dan syarat yang menguntunggkan serta uapay untuk mempergunakan dana yang diperoleh tersebut secara efisien dan efektif
Liefman menyatakan:
Definisi manajemen keuangan adalah upaya penyediaan uang dan mempergunakan dana tersebut untuk mendapatkan aset (aktiva)
Seperti yang disebut diawal tadi, dengan melihat beberapa pengertian diatas, pengertian manajemen keuangan secara sederhana adalah suatu proses dalam aktivitas keuangan perusahaan, dimulai dari cara memperoleh dana dan mempergunakannya. penggunaannya harus tepat sasaran, efisien, dan efektif supaya tujuan keuangan perusahaan yang sudah ditetapkan dalam perencanaan bisa terwujud.

Prinsip Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan tidak hanya sekedar pencatatan akuntansi saja. manajemen keuangan adalah bagian yang penting dan tidak bisa dianggap sebagai suatu kegiatan tersendiri yang menjadi bagian dari pekerjaan orang-orang keuangan.

Manajemen Keuangan dalam prakteknya merupakan aktivitas yang dilakukan dan muncul dalam rangka untuk menyehatkan keuangan perusahaan atau organisasi. maka dari itu, dalam membuat sebuah sistem manajemen keuangan, kita membutuhkan prinsip prinsip ini yang menjadi dasarnya, diantarnya:.

Consistency (Konsistensi)
dalam prinsip konsistensi ini, suatu sistam serta kebijakan keuangan perusahaan haruslah konsisten, tidak berubah dari periode ke periode, namun perlu diingat bahwa sistem keuangan bukan berarti tidak boleh dilakukan penyesuaian bila ada suatu perubahan yang signifikan didalam perusahaan. pendekatan keuangan yang tidak konsisten bisa menjadi tanda bahwa ada manipulasi pada pengelolaan keuangan perusahaan.
Accountability (Akuntabilitas)
Prinsip ini adalah suatu kewajiban hukum ataupun moral, yang melekat kepada individu, kelompok ataupun perusahaan untuk memebri penjelasan bagaimana dana ataupun kewenangan yang telah diberikan kepada pihak ke-3 dipergunakan. pihak pihak harus bisa memberi penjelasan tentang penggunaan sumber daya dan apa saja yang sudah dicapai sebagai suatu bentuk pertanggung-jawaban kepada pihak pihak yang berkepentingan,  agar semua tahu bagaimana kewenangan dan dana yang dimiliki itu dipergunakan.
Transparancy (Transparansi)
manajemen harusnya terbuka terhadap pekerjaannya, memberikan informasi tentang rencana dan segala aktivitas kepada yang berkepentingan, termasuk memberikan laporan keuangan yang wajar, lengkap, tepat waktu dan akurat yagn bisa diakses dengan mudah oleh yang berkepentingan, apabila tidak transparan, maka ini bisa mengindikasikan manajemen telah menyembunyikan sesuatu.
Viability (Kelangsungan Hidup)
Supaya kesehatan keuangan perusahaan terjaga, semua pengeluaran operasional ataupun ditingkat yang strategis harus disesuaikan dengan dana yang ada. kelangsungan hidup entitas merupakan ukuran suatu tingkat keamanan serta keberlanjutan keuangan perusahaan. manajemen keuangan harus menyusun rencana keuangan dimana menunjukkan bagaimana suatu perusahaan bisa menjalankan rencana strategisnya guna memenuhi kebutuhan keuangan.
 Integrity (Integritas)
Setiap individu harus memiliki tingkat integritas yang mumpuni dalam menjalankan kegiatan operasional. selain itu catatan dan laporan keuangan harus terjaga intergritasnya dengan kelengkapan dan tingkat keakuratan suatu pencatatan keuangan
Stewardship (Pengelolaan
Manajemen keuangan harus bisa mengelola dengan mumpuni dana yang sudah didapat dan memberikan jaminan bahwa dana yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk merealisasikan tujuan yang sudah ditetapkan. dalam prakteknya, manajemen bisa melakukan bisa berhati hati dalam membuat perencanaan strategis, mengidentifikasikan resiko keuangan yang ada serta menyusun dan membuat sistem pengendalian keuangan yang sesuai.
Accounting Standards (Standar Akuntansi)
Sistem akuntansi keuangan yang dipakai harus sesuai dengan prinsip-prinsip dan standar aturan akuntansi yang berlaku. agar laporan keuangan yang dihasilkan bisa dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh semua pihak pihak yang berkepentingan.

Konsep Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan adalah manajemen mengenai fungsi keuangan, dan fungsi manajemen keuangan merupakan bagaimana mempergunakan serta menempatkan dana yang ada. fungsi fungsi yang ada dalam perusahaan harusnya dilaksanakan dengan baik mengingat fungsi fungsi yang ada saling berkaitan satu sama lain.

Seperti telah dibahas diatas, Manajemen keuangan memiliki tiga kegiatan yang utama
  • Perolehan Dana, merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh sumber dana, ntah itu berasal dari internal perusahaan ataupun bersumber dari eksternal perusahaan
  • Penggunaan Dana, suatu aktivitas menggunakan atau menginvestasikan dana yang ada pada berbagai bentuk aset
  • Pengelolaan Aset (Aktiva), aktivitas ini adalah kegiatan yang dilakukan setelah dana telah didapat dan telah diinvestasikan atau dialokasikan kedalam bentuk aset (atkiva), dana harus dikelola secara efektif dan efisien.
Jadi, dengan aktivitas aktivitas diatas tersebut, dengan kata lain fungsi pengambilan keputusan manajemen keuangan adalah keputusan mengenai pendanaan, investasi dan manajemen aset (aktiva)

Tujuan Manajemen Keuangan


Manajemen Keuangan bertujuan memaksimalkan nilai dari perusahaan. manajemen harus bisa menekan perputaran uang yang bisa menghindarkan dari aktivitas yang tidak diinginknan. perlu diingat, tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan atau menambah kesejahteraan para pemilik perusahaan. saham yang beredar adalah bukti kepemilikan, kesejahteraan para pemilik direfleksikan dari harga pasar perusahaan itu, harga perusahaan tersebut adalah buah dari keputusan manajemen mengenai keputusan untuk investasi, keputusan dalam pendanaan serta aktivitasnya dalam memanage aktiva, keputusan keputusan tersebut akan berdampak pada harga saham para pemilik perusahaan.

Fungsi Manajemen Keuangan


Investment Decision (Keputusan Investasi)
Investasi berarti penanaman modal pada aset riil ataupun aset finansial (surat berharga), keputusan investasi ini adalah suatu keputusan terhadap aset apa yang nantinya akan dikelola entitas/perusahaan. keputusan ini yang strategis ini akan berpegnaruh secara langsung terhadap besar kecilnya rentabilitas investasi serta aliran dana perusaan pada masa mendatang.
Financing Decision (Fungsi Pendanaan)
Keputusan mengenai pendanaan ialah dengan mempelajari berbagai sumber dana perusahaan, dalam laporan keuangan berada dalam sisi pasiva. keputusan ini harus memperhatikan sumber dana dengan biaya seminimal mungkin dan juga syarat yang bisa menguntungkan baik itu berasal dari internal perusahaan maupun sumber dana yang berasal dari luar perusahaan (eksternal).
Deviden Decision (Keputusan Deviden)
Dalam fungsi ini, keputusan biasanya menyangkut hal hal seperti:
  • Besaran prosentase laba yang akan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk kas
  • tingkat stabilitas deviden yang akan dibagikan oleh manajemen
  • stock devidend, (dividen saham)
  • stock split (pemecahan saham)
  • Penarikan saham yang telah beredar

Sebagai tambahan berikut saya berikan hal hal sedikit mendetail yang dilakukan oleh manajemen keuangan:
  • Perencanaan atas Keuangan, manajemen keuangan menyusun rencana pemasukan serta pengeluaraan dana dan juga aktivitas yang lain pada periode tertentu
  • Melakukan Penganggaran keuangan perusahaan, ini adalah tindak lanjut atas perencanaan keuangan dengan menyusun lebih detail lagi semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan
  • Pengelolaan Keuangan perusahaan, dalam hal ini, manajemen keuangan mempergunakan dana yang ada dalam perusahaan untuk memaksimalkannya dengan berbagai cara yang bisa ditempuh
  • Pencarian sumber dana, manajemen keuangan berusaha mencari sumber dana perusahaan yang akan digunakan kegiatan operasional perusahaan
  • Penyimpanan Keuangan, manajemen keuangan menyimpan untuk mengamankan dana perusahaan yang telah dikumpulkan.
  • Pengendalian atas keuangan, manajemen keuangan mengevaluasi dan memperbaiki suatu sistem keuangan yang ada dalam perusahaan yang dirasa belum mumpuni
  • Melakukan pemeriksaan keuangan, internal audit atas laporan keuangan perusahaan dilakukan oleh manajemen keuangan untuk memastikan tidak adanya penyimpangan yang merugikan terjadi
  • Pelaporan keuangan perusahaan, manajemen keuangan menyediakan informasi keuangan tentang kondisi kekinian keuangan perusahaan yang bisa dijadikan bahan evaluasi nantinya.

Fungsi Manajemen keuangan lainnya jika dikaitkan dengan beberapa hal diatas:
  • Pengawasan terhadap biaya
  • Penetapan atas kebijakan harga
  • Peramalan laba dimasa mendatang
  • pengukuran atau penjajakan biaya untuk modal kerja

Baiklah, cukup artikel tentang basic mengenai Manajemen Keuangan 

Virtual Privat Network (VPN)

PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
            Kebutuhan akan komunikasi menjadikan teknologi informasi salah satu aspek penting dalam proses bisnis. Perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi komputer yang berkembang pesat pada saat ini, dimana setiap aspek kehidupan telah menggunakan jasajasanya mulai dari perkantoran, pendidikan, rumah tangga, hingga pekerjaan professional yang menggunakan teknologinya. Sampai akhir tahun 1990-an, jaringan komputer / intranetprivate terkoneksi dengan menggunakan leased line dial-up line yang mahal. Perusahaan biasanya mengunakan jaringan seperti ini untuk sekala kecil, karena lebih aman dengan alasan jaringan seperti ini secara fisik terpisah dengan jaringan publik. Namun, jaringan seperti ini akan menimbulkan biaya mahal seiring dengan jarak atau besarnya wilayah jaringan tersebut.
            PT Permata Finance Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembiayaan konsumen yang sekarang sudah ada di berbagai kota- kota besar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di Jakarta, sedangkan tempat penulis melakukan laporan skripsi merupakan kantor cabang yang berada di daerah Cikupa – Tangerang. Dimana pada setiap kantor cabang yang ada memiliki masing – masing kantor subcabang yang berada di sekitar kantor cabang. Pada kantor PT. Permata Finance Indonesia telah menggunakan aplikasi non real time onlinedalam proses bisnis yang sedang berjalan sekarang sehingga setiap informasi transaksi tidak langsung dikirimkan dan diproses ke server kantor cabang dari kantor subcabang yang ada.
            Sehingga setiap transaksi yang ada setiap harinya dikirim secara manual dengan menggunkan internet viamessenger, email atau datang langsung kekantor cabang. Setiap pengiriman dan penerimaan data transaksi dilakukan setiap pagi dan sore hari, dimana kantor cabang akan mengirimkan hasil transaksi hari sebelumnya yang sudah diproses kepada kantor subcabang dan hasil transaksi dari kantor subcabang akan mengirimkan datanya ke kantor cabang untuk diproses lagi. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan solusi infrastruktur jaringan yang memungkinkan setiap kantor subcabang dapat melakukan pengiriman dan penerimaan data transaksi secara real time online agar proses yang terjadi menjadi lebih efisien, data transaksi langsung diproses dan dimasukan keserver kantor cabang dengan menggunkan sistem keamanan. Dengan demikian proses pengiriman dan penerimaan data transaksi akan berlangsung secara lebih cepat dan aman tanpa adanya penundaan pada setiap prosesnya.
            Internet merupakan jaringan publik yang telah tersebar luas dan mendunia sehingga dapat digunakan dengan mudah. Virtual Private Network (VPN) merupakan sebuah jaringan yang menggunakan infrastruktur telekomunikasi publik utama, seperti internet, untuk menyediakan kepada remote office atau user yang bergerak sebuah akses ke jaringan utama sebuah organisasi. VPN mengurangi biaya karena menghindari penggunaan leased line tertentu yang secara tersendiri menghubungkan remote office ke sebuah intranet privateUser dapat melakukan pertukaran informasi atau data secara aman, sehingga leased line yang mahal tidak dibutuhkan. VPN adalah teknik pengaman jaringan yang bekerja dengan cara membuat suatu tunnel sehingga jaringan yang dipercaya dapat menghubungkan jaringan yang ada di luar melalui internet. Titik akhir dari VPN adalah tersambungnya Virtual Channels (VCs) dengan cara pemisahan.
            Kenyataannya koneksi sebuah end-to-end VPN tergantung dari sebuah nilai dari hubungan dari pada titik-titiknya. VPN mempunyai beberapa metode pendekatan yakni PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol), IPSec (Internet Protocol Security), Crypto IP Encapsulation (CIPE), SSL/TSL (Secure Sockets Layer/Transport Layer Security).
            Menyadari hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan pembahasan mengenai layanan remote access dengan menggunkan teknologi Virtual Private Network (VPN) dengan menggunakan protokol SSL/TSL sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan akan jaringan yang dapat menghubungkan setiap kantor subcabang ke kantor cabang yang ada pada PT. Permata Finance Indonesia. Karena mobilitas transaksi yang terjadi sangat tinggi sehingga sangat baik menggunakan protokol SSL/TSL dibanding dengan menggunkan metode yang lain seperti PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol), IPSec (Internet Protocol Security) dan Crypto IP Encapsulation (CIPE).
  1. Tujuan VPN
  1. Perlunya tingkat keamanan dalam berelancar di internet yang lebih tinggi
  2. Biaya lebih murah dan aman
  3. Dikarenakan tingkat keamanan internet yang tidak ada menjamin
TINJAUAN PUSTAKA
            OpenVPN adalah aplikasi open source untuk Virtual Private Networking (VPN), dimanaaplikasi tersebut dapat membuat koneksi point-to-point tunnel yang telah terenkripsi.OpenVPN menggunakan private keys, certificate, atau username/password untuk melakukan authentikasi dalam membangun koneksi. Dimana untuk enkripsi menggunakanOpenSSL.
 1
Gambar 1. Model jaringan VPN
 2
Gambar 2. Langkah-langkah VPN
Langkah-langkah membangun jaringan VPN adalah :
1. Pada VPN gateway membuat shared key dan certificate
2. Mengirimkan key tersebut kepada client yang akan melakukan koneksi
3. Membangun koneksi dengan menggunakan key yang telah didapat dari suatu VPNGateway
Beberapa keuntungan dari teknologi VPN diantaranya adalah:
  • Remote Access, dengan VPN kita dapat mengakses komputer atau jaringan kantor, dari mana saja selama terhubung ke internet
  • Keamanan, dengan koneksi VPN kita bisa berselancar dengan aman ketika menggunakan akses internet publik seperti hotspot atau internet cafe.
  • Menghemat biaya setup jaringan, VPN dapat digunakan sebagai teknologi alternatif untuk menghubungkan jaringan lokal yang luas dengan biaya yang relatif kecil, karena transmisi data teknologi VPN menggunakan media jaringan public yang sudah ada tanpa perlu membangun jaringan pribadi.
  • dan lain2 yang saya belum mengerti
Setiap ada kelebihan pasti ada kekurangannya, beberapa kekurangan dari VPN diantaranya adalah:
  • Koneksi internet (jaringan publik) yang tidak bisa kita prediksi. Hal ini dapat kita maklumi karena pada dasarnya kita hanya “nebeng” koneksi pada jaringan pihak lain sehingga otomatis kita tidak mempunyai kontrol terhadap jaringan tersebut.
  • Perhatian lebih terhadap keamanan. Lagi-lagi karena faktor penggunaan jaringan publik, maka kita perlu memberikan perhatian yang lebih untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyadapan, hacking dan tindakan cyber crime pada jaringan VPN.
  • dan lain2 yang saya belum mengerti
PENERAPAN VPN
Cara membentuk VPN
  1. Tunnelling                                                                 
            Sesuai dengan arti tunnel atau lorong, dalam membentuk suatu VPN ini dibuat suatu tunnel di dalam jaringan publik untuk menghubungkan antara jaringan yang satu dan jaringan lain dari suatu grup atau perusahaan.yang ingin membangun VPN tersebut. Seluruh komunikasi data antarjaringan pribadi akan melalui tunnel ini, sehingga orang atau user dari jaringan publik yang tidak memiliki izin untuk masuk tidak akan mampu untuk menyadap, mengacak atau mencuri data yang melintasi tunnel ini. Ada beberapa metode tunelling yang umum dipakai, di antaranya:
 3
– IPX To IP Tunnelling, atau
– PPP To IP Tunnelling
            IPX To IP tunnelling biasa digunakan dalam jaringan VPN Novell Netware. Jadi dua jaringan Novell yang terpisah akan tetap dapat saling melakukan komunikasi data melalui jaringan publik Internet melalui tunnel ini tanpa kuatir akan adanya gangguan pihak ke-3 yang ingin mengganggu atau mencuri data. Pada IPX To IP tunnelling, paket data dengan protokol IPX (standar protokol Novell) akan dibungkus (encapsulated) terlebih dahulu oleh protokol IP (standar protokol Internet) sehingga dapat melalui tunnel ini pada jaringan publik Internet. Sama halnya untuk PPP To IP tunnelling, di mana PPP protokol diencapsulated oleh IP protokol.
            Saat ini beberapa vendor hardware router seperti Cisco, Shiva, Bay Networks sudah menambahkan kemampuan VPN dengan teknologi tunnelling pada hardware mereka.

2. Firewall
            Sebagaimana layaknya suatu dinding, Firewall akan bertindak sebagai pelindung atau pembatas terhadap orang-orang yang tidak berhak untuk mengakses jaringan kita. Umumnya dua jaringan yang terpisah yang menggunakan Firewall yang sejenis, atau seorang remote user yang terhubung ke jaringan dengan menggunakan software client yang terenkripsi akan membentuk suatu VPN, meskipun media penghubung dari kedua jaringan tersebut atau penghubung antara remote user dengan jaringan tersebut adalah jaringan publik seperti Internet.
            Suatu jaringan yang terhubung ke Internet pasti memiliki IP address (alamat Internet) khusus untuk masing-masing komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut. Apabila jaringan ini tidak terlindungi oleh tunnel atau firewall, IP address tadi akan dengan mudahnya dikenali atau dilacak oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan. Akibatnya data yang terdapat dalam komputer yang terhubung ke jaringan tadi akan dapat dicuri atau diubah. Dengan adanya pelindung seperti firewall, kita bisa menyembunyikan (hide) address tadi sehingga tidak dapat dilacak oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan.
Kemampuan firewall dalam penerapannya pada VPN
  • IP Hiding/Mapping. Kemampuan ini mengakibatkan IP address dalam jaringan dipetakan atau ditranslasikan ke suatu IP address baru. Dengan demikian IP address dalam jaringan tidak akan dikenali di Internet.
  • Privilege Limitation. Dengan kemampuan ini kita dapat membatasi para user dalam jaringan sesuai dengan otorisasi atau hak yang diberikan kepadanya. Misalnya, User A hanya boleh mengakses home page, user B boleh mengakses home page, e-mail dan news, sedangkan user C hanya boleh mengakses e-mail.
  • Outside Limitation. Dengan kemampuan ini kita dapat membatasi para user dalam jaringan untuk hanya mengakses ke alamat-alamat tertentu di Internet di luar dari jaringan kita.
  • Inside Limitation. Kadang-kadang kita masih memperbolehkan orang luar untuk mengakses informasi yang tersedia dalam salah satu komputer (misalnya Web Server) dalam jaringan kita. Selain itu, tidak diperbolehkan, atau memang sama sekali tidak dizinkan untuk mengakses seluruh komputer yang terhubung ke jaringan kita.
  • Password and Encrypted Authentication. Beberapa user di luar jaringan memang diizinkan untuk masuk ke jaringan kita untuk mengakses data dan sebagainya, dengan terlebih dahulu harus memasukkan password khusus yang sudah terenkripsi.

KESIMPULAN DAN SARAN
            Kekurangan tentang VPN yaitu pada saat pengiriman data dari awal sampai akhir akan memakan waktu yang lebih lama daripada pengiriman data secara langsung, hal tersebut dikarenakan terjadinya proses tunneling,enkripsi dan dekripsi.
            Pengimplementasian menggunakan teknologi VPN lebih dianjurkan daripada penggunaan teknologi leased line karena selain faktor biaya lebih murah, VPN dapat juga diandalkan dari segi keamanannya.

DAFTAR PUSTAKA
  1. Sutrisna, Roby , ANALISIS DAN PERANCANGAN VPN DENGAN PROTOKOL SSL/TLS PADA PT.PERMATA FINANCE INDONESIA.Jakarta
  1. Avolio,F.M. (2002).Security Review: SSL VPNs. Diperoleh (Tanggal Akses 2 januari 2013) darihttp://www.avolio.com/papers/SSLVPN_SecWP.pdf
  2. http://masaryndut.blogspot.com/2012/06/penerapan-virtual-privat-network-vpn.html
  3. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab5/2008-200206-IF%20Basb%205.pdf
  4. windowsnetworking.com/articles_tutorials/vpn.html 

STRATEGI PEMASARAN

PENGERTIAN STRATEGI PEMASARAN 

Jika kita menengok literatur asing, makna yang terkandung pada konsep strategi pemasaran adalah sepadan maknanya dengan konsep marketing strategy dalam bahasa Inggris. Kebanyakan para penulis memaknai konsep tersebut dengan pernyataan yang agak meluas. Chang and Campo (1980) melihat marketing strategy sebagai suatu isu sentral dan krusial dalam fungsi pemasaran. Guiltiman dan Paul (1985) melihat strategi pemasaran sebagai "a broad means of achieving given aims." Kotler (1976) mengartikan strategi pemasaran sebagai "the grand design to achieve an objective." McCarthy dkk. (1998,p.41) mendefinisikan marketing strategy sebagai "the specification of target market and related marketing mix." Rao dan Steckel (1995, p.3) menemukan bahwa kebanyakan para menejer mendefinisikan strategi pemasaran sebagai "…the way you go about accomplishing your objectives." Dan terakhir pengertian yang lebih spesipik disampaikan oleh Zikmund dan D’Amico (1989, p.669) yang menyatakan bahwa:

Marketing strategy includes the identification and evaluation of opportunities, analysis of market segments, selection of a target market or of target markets, and planning an appropriate marketing mix.
Dari beberapa pengertian strategi pemasaran yang dikemukakan oleh para penulis di atas, didapat gambaran bahwa strategi pemasaran pada hakikatnya merupakan serangkaian upaya yang ditempuh dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Untuk kepentingan kita dalam merancang strategi pemasaran, kita akan berpijak pada pengertian strategi pemasaran yang disampaikan oleh William Zikmund dan Michael D’Amico.


MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMASARAN

Menurut McCarthy ddk (1998) setiap langkah yang dilakukan dalam mempormulasikan strtegi pemasaran harus diorientasikan pada upaya untuk mencapai kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan kunci utama dari konsep pemasaran dan strategi pemasaran. Ini berarti bahwa proses yang ditempuh oleh setiap pihak boleh jadi bermacam-macam sesuai dengan kesanggupan dan karakteristik masing-masing tetapi tujuan akhirnya tetap akan bermuara pada tercapainya kepuasan konsumen atau consumer satisfaction.
Boone and Kurt (1987) berargumentasi bahwa pengembangan a profitable marketing strategy dimulai dari the identification of attractive opportunities (mengidentifikasi peluang), kemudian defines the target market (tentukan pasar sasaran) dimana perusahaan akan mencurahkan seluruh aktivitas pemasarannya secara langsung. Pernytaan yang hampir sama, juga, dikemukakan oleh Zikmund dan D’Amico (1989) yang menegaskan bahwa terdapat tiga langkah utama di dalam pengembangan strategi pemasaran, yaitu:
identifying and evaluating opportunities (mengidentifikasi dan menilai peluang).
analysing market segments and selecting target markets (menganalisis segmen-segmen pasar dan memilih pasar sasaran)
planning a marketing mix strategy that will satisfy customer’s needs and meet the objectives and goals of the organisation (merencanakan strategi bauran pemasaran yang akan memuaskan kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan sesuai dengan tujuan organisasi.

Cravens (1994) berkomentar bahwa dalam langkah kedua, disamping menganalisis segmen pasar dan memilih pasar sasaran, adalah sangat penting bagi perusahaan untuk menentukan positioning strategy (strategi penempatan pasar). Maksudnya, dalam langkah kedua tersebut pihak perusahaan harus menentukan posisi produknya di pasaran; bagaimana produk dan atau merk yang ia ciptakan akan dipersepsikan dan diposisikan oleh para konsumen. Penjelasan lebih lanjut tentang hal ini akan kita bahas pada diskusi kita berikutnya.



Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) atau Perencanaan sumber daya perusahaan adalah sistem terpadu berbasis komputer yang digunakan untuk mengelola sumber daya internal dan eksternal berwujud termasuk aset, sumber daya keuangan, bahan, dan sumber daya manusia. Ini merupakan arsitektur perangkat lunak yang bertujuan untuk memfasilitasi aliran informasi antara semua fungsi bisnis dalam batas-batas organisasi dan mengelola hubungan dengan para stakeholder di luar. Dibangun di atas sentralisasi database dan biasanya menggunakan platform komputasi yang umum, sistem ERP mengkonsolidasi semua operasi bisnis menjadi perusahaan seragam dan lingkungan sistem yang luas.

Sistem ERP dapat berada pada server terpusat atau didistribusikan di seluruh modular unit perangkat keras dan perangkat lunak yang menyediakan “pelayanan” dan berkomunikasi pada jaringan area lokal. Desain terdistribusi memungkinkan sebuah bisnis untuk mengumpulkan modul-modul dari vendor yang berbeda tanpa memerlukan penempatan beberapa salinan yang kompleks, sistem komputer mahal di daerah-daerah yang tidak akan menggunakan kapasitas penuh.

ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.

ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.

Metode-metode Pelatihan On The Job Training.


Metode-metode Pelatihan On The Job Training.
Ada beberapa  metode pelatihan on the job training, yaitu:

1.       Job Instruction training/ latihan instruksi jabatan.
Adalah pelatihan di mana ditentukan seseorang (biasanya manajer atau supervisor) bertindak sebagai pelatih untuk menginstruksikan bagaimana melakukan pekerjaan tertentu dalam proses kerja. Metode ini apabila dikaitkan secara khusus dengan prinsip-prinsip belajar di atas terlihat dengan jelas memiliki partisipasi yang tinggi, relevance, repetition, transference, dan juga feedback.

2.       Coaching
Adalah bentuk pelatihan dan pengembangan yang dilakukan di tempat kerja oleh atasan dengan membimbing petugas melakukan pekerjaan secara informal dan biasanya tidak terencana, misalnya bagaimana melakukan pekerjaan, bagaimana memecahkan masalah. Dilihat dari prinsip-prinsip belajar, metode ini mengaplikasikan prinsip belajar partisipasi, relevance, repetition, transference, dan juga feedback.

3.       Job rotation.
Adalah program yang direncanakan secara formal dengan cara menugaskan pegawai pada beberapa pekerjaan yang berbeda dan dalam bagian yang berbeda dengan organisasi untuk menambah pengetahuan mengenai pekerjaan dalam organisasi. Ini biasanya dilakukan untuk pengembangan pegawai untuk memahami aktivitas organisasi yang lebih luas.  Bilamana dilihat dari prinsip-prinsip belajar, metode ini mengaplikasikan hampir semua prinsip belajar kecuali feedback.

4.       Apprenticeship/internship.
Adalah pelatihan yang mengkombinasikan antara pelajaran di kelas dengan praktek di lapangan, yaitu setelah sejumlah teori diberikan kepada peserta, peserta dibawa praktek ke lapangan. Teknik ini juga mengaplikasikan seluruh prinsip belajar.



EKONOMI MANAJERIAL


“Kenaikan Harga Menjelang Ramadhan dan Lebaran”


       I.            Kasus:
Kenaikan harga menjelang Ramadhan dan Lebaran (Idul Fitri) adalah fenomena berulang yang seolah tak terhindarkan bagi rakyat Indonesia. Sesuai hukum ekonomi, fenomena ini sebenarnya wajar, dimana ada peningkatan permintaan, maka harga pun melonjak. Pedagang pun tak mau kehilangan kesempatan untuk mengambil untung lebih besar. Tapi tak urung hal ini meresahkan masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan minim.



Menurut data BPS (diolah BKP), kenaikan tertinggi menjelang puasa tahun 2011 terjadi pada komoditas cabe rawit (11.02%), tahun 2012 terjadi pada daging sapi (4.89%), dan tahun 2013 terjadi pada bawang merah (31.22%).

     II.            Analisis:
Dari kasus diatas kelompok kami menganalisis adanya Penyebab Terjadinya Kenaikan Harga Bahan Pokok Menjelang Lebaran (Idul Fitri) disebabkan karena:

  III.            Faktor yang Mempengaruhi dan Solusi:

1.      Hukum Permintaan dan Penawaran
Salah satu hal yang menyebabkan harga barang terus merangkak naik adalah prinsip ”supply dan demand”. Seperti salah satu hukum ekonomi yang mengatakan bahwa apabila permintaan meningkat dan barang tidak ada maka akan cenderung terjadi kenaikan harga barang.
Hal ini bisa dilihat dari waktu terjadinya kenaikan harga. Kenaikan harga suatu barang sebagain besar terjadi karena faktor gagal panen. Mungkin masih segar di ingatan kita saat harga cabe melonjak drastis. Harga cabe ini naik karena terjadi gagal panen pada petani cabe akibat cuaca buruk.
Saat ini harga beras terus melonjak naik hal ini disebabkan banyak petani beras yang gagal panen. Gagal panen ini menyebabkan jumlah beras di pasar menurun sedangkan permintaan tetap atau mungkin bertambah karena menjelang puasa. Saat menjelang puasa, harga barang terus melonjak naik karena jumlah permintaan terus meningkat sedangkan jumlah barang tetap atau cenderung berkurang.
Perlu analisis dari sisi supply, mengapa supply berkurang. Saat menjelang puasa seperti ini banyak orang di daerah jawa yang melakukan ritual “kirim doa” kepada para kerabatnya yang telah meninggal. Ritual ini berupa syukuran dengan mengundang para tetangga dan kerabat ke rumah untuk berdoa bersama-sama mendoakan sanak saudara yang telah meningga dunia.


Kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh satu keluarga tapi oleh semua keluarga yang memilki keluarga yang sudah meninggal dunia. Hal ini menyebabkan permintaan akan kebutuhan beras meningkat. Naiknya permintaan beras tidak diikuti bertambahnya jumlah beras di pasar hal inilah yang menyebabkan harga beras terus merangkak naik.
Tentu menjadi hal yang sulit apabila kita ingin mengendalikan harga barang karena selama ini barang-barang yang melonjak naik adalah barang-barang kebutuhan rumah tangga yang jumlah penawaran di pasar berkurang karena jumlah barangnya memang berkurang karena sebab-sebab tertentu seperti yang sudah saya sebutkan di atas tadi.

Apabila kita ingin mengendalikan harga salah satu caranya adalah dengan menambah jumlah penawaran di pasar yang artinya kita menambah jumlah stok barang tersebut di pasar atau dengan menekan permintaan akan barang tersebut.  Seperti bunyi hukum permintaan dan penawaran “apabila penawaran akan suatu barang semakin bertambah namun permintaan akan barang tersebut berkurang maka harga barang akan turun” sedangkan apabila “ permintaan meningkat namun penawaran berkurang maka harga barang akan naik”. Jadi cara yang dapat dilakukaan agar harga tidak terus naik adalah berusaha agar jumlah penawaran melebihi jumlah permintaan di pasar.

2.      Lemahnya Antisipasi Kenaikan Harga Saat Ramadhan
Kenaikan harga pokok saat lebaran ini polanya sudah berulang-ulang tiap tahun, apakah pemerintah tidak bisa mengantisipasi hal tersebut, strategi pemerintah tiap tahun selalu sama, yakni operasi pasar. Tahun ini, pemerintah menyediakan stok beras 500.000 ton untuk operasi pasar.
Jika stok Bulog tidak mencukupi, pemerintah pun memutuskan untuk impor, padahal kita ini adalah terkenal dengan swasembada beras. Kalau terus berulang dan tidak ada solusi, berarti pemerintah telah kalah dengan pasar serta pemerintah tidak mau serius untuk meredam kenaikan harga pokok ini.
Jangan lupa pula, melambungnya harga bahan kebutuhan pokok juga akibat buruk infrastruktur. Saluran distribusi terganggu karena banyak jalan yang berlobang dan tidak terawat serta naiknya harga BBM sehingga biaya produksi naik. Siapa yang menanggung kenaikan biaya tersebut? Tentunya konsumen yang posisi tawarnya lemah. Pemerintah sebenarnarnya sudah sabar betul.
Namun, sampai saat ini langkah konkritnya masih dipertanyakan. Pemerintah sibuk dengan hal-hal yang tidak penting, seharusnya pemerintah memiliki jurus pamungkas untuk meredam kenaikan harga di bulan Ramadhan ini sehingga melonjatnya harga dapat di seimbangkan untuk kesejahteraan rakyat kecil.
Ketika bulan Ramadhan datang, bukankah seharusnya komsumsi kebutuhan pokok berkurang. Tetapi, hal tersebut tidak terjadi pada masyarakat kita. Berdasarkan riset Nielsen, selama bulan puasa, belanja konsumen kelas bawah justru naik 30% sementara kelas menengah naik 16%. Sikap konsumen tersebut tentunya mempengaruhi harga. Konsumsi  tersebut seharusnya dapat dikendalikan.

3.      Harga Melambung Akibat Ekonomi yang Buruk
Harga yang terus menerus mengalami kenaikan menjadi masalah di tatanan masyarakat, karena kenaikan harga tidak sesuai dengan pendapatan yang di hasilkan masyarakat. Hal ini di sebabkan karena perekonomian yang sangat buruk di negeri ini.

Apabila penghasilan masyarakat sesuai kenaikan harga-harga, mungkin kenaikan harga bukan menjadi masalah bagi masyarakat. Tetapi perekonomian yang buruk ini tidak mungkin mewujudkan pendapatan masyarakat sesuai. Masyrakat (rakyat miskin) adalah kelompok masyarakat yang paling merasakan kesengsaraan apabila terjadi kenaikan harga.
Kita bisa lihat seperti, petani, buruh dan kaum miskin kota yang di kebiasaannya saja sangat susah mencari kehidupan, konon lagi apabila harga-harga naik. Sedangkan negara yang kondisinya sedang dilanda utang luar negri yang sangat besar  tidak bisa berbuat apa-apa untuk konsisi ini.
Banyak faktor yang mempengaruhi hal ini, mungkin apabila kita melihat historis di Indonesia, tidak mungkin  Rakyat Indonesia kekurangan untuk sumber kehidupan seperti sembako. Namun, ini lah kenyataanya, dan kenapa ini bisa terjadi?
Pertama, Indonesia yang dulunya negara agraris telah berubah menjadi negara Industrialis, sehinggah habisnya lahan-lahan pertanian akibat lahirnya perusahaan baru yang menyebabkan lahan pertanian menjadi perkebunan.
Kedua, tidak adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian dengan membangun suatu perekonomian mandiri yang mementingkan kepentingan rakyat
Ketiga, adanya faktor asing dengan UU No. 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal asing untuk mengelolah segala sumberdaya alam Indonesia seperti pertambangan, perkebuna, pertanian, dan perminyakan. Dengan ketentuan hasil Indonesia 20% dan asing 80%. Jadi tidak heran apabila Indonesia sering kekurangan beras dan minyak, yang mengakibatkan bahan-bahan pokok pun membumbung tinggi. Akibatnya secara perlahan Indonesia telah diakuisisi.



4.      Peranan Pemerintah Dalam Pengendalian Ekonomi Pasar
Sudah bukan baru lagi setiap menjelang puasa dan lebaran, kebutuhan bahan pokok selalu membumbung tinggi harganya. hal ini memicu inflasi di dalam masyarakat utamanya yang berpenghasilan rendah. Ada beberapa hal yang membuat kenaikkan harga-harga bahan pokok di pasar, antara lain: 
  • Permainan di tingkat tengkulak, distributor yang melenyapkan suplai barang di pasaran 
  • Sistem permintaan dan penawaran sangat bebas, tidak ada adab/perilaku yang berpijak pada akhlak mulia yang mengutamakan masyarakat sebagai pihak yang dipenuhi kebutuhannya alias terlalu kapitalis. 
  • Pemerintah/penguasa sebagai pihak pengatur tidak berperanan penting dalam mengendalikan ekonomi rakyat, yang seharusnya berkuasa penuh dalam memberikan jaminan akan kebutuhan dasar rakyatnya. Seperti sembako sehingga harga-harga terlalu bebas diserahkan oleh pasar sebagai pengendali utama, kalaupun ada operasi pasar sifatnya sebagai shock therapy saja.



Sumber: